Wajah cantik dengan lesung pipit nan indah
milik penyanyi kelahiran Ujung Pandang 2 April 1964 ini sempat menghiasi layar kaca dan media masa nasional di masa
kurun waktu sebelum tahun 1995-an. Siapa yang tidak kenal Maya Rumantir? Di
masa remajanya, Bunda Maya dikenal sebagai salah satu penyanyi papan atas di
tanah air yang mempunyai suara merdu.
Berbagai penghargaan dan prestasi telah diraihnya sejak kecil
hingga remaja, baik itu penghargaan di bidang seni suara maupun modeling.
Selain dikarunai bakat menyanyi, Bunda Maya juga sangat berbakat menciptakan
lagu.
Di awali pada tahun 1976, Bunda Maya Rumantir meraih juara Favourite Children Pop Singer se Ujung
Pandang. Kemudian meraih Queen of
BASF Indonesia 1980. Selain itu Bunda Maya juga dinobatkan sebagai Top
Model Indonesia 1988-1989. Semasa
jayanya ini, Bunda Maya Rumantir juga dikenal sebagai penyanyi kesayangan
Puspen (Pusat Penerangan) ABRI.
Namun sejalan dengan itu, Bunda Maya tidak terus terhanyut
oleh pujian dan ketenaran yang telah dirainya dengan susah payah tersebut.
Bunda Maya tiada lupa mensyukuri kemurahan Tuhan atas karunia hidup yang telah
diberikan kepadanya. Cara Bunda Maya bersyukur adalah dengan membagikan
kebahagiaan bagi orang lain dengan tujuan agar taraf hidup mereka menjadi lebih
baik di masa mendatang.
Salah satu cara agar taraf hidup seseorang menjadi lebih baik
di masa depan adalah dengan melalui jalur pendidikan.
Untuk itulah maka Bunda Maya membulatkan hati dan tekadnya
untuk fokus, terjun langsung di dunia pendidikan bagi masa depan generasi muda penerus
bangsa.
Salah satu sumbangan besarnya bagi bangsa Indonesia yang
dicintainya adalah dengan mendirikan Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia
(IPSDM) Maya Gita.
Lembaga pendidikan ini didirikan pada tanggal 6 Maret 1989 di Jakarta. Pendirian IPSDM Maya Gita telah tercatat dalam sejarah baru di dunia pendidikan Indonesia sebagai pionir pertama yang melembagakan pengembangan sumber daya manusia dalam sebuah wadah institut.
Lembaga pendidikan ini didirikan pada tanggal 6 Maret 1989 di Jakarta. Pendirian IPSDM Maya Gita telah tercatat dalam sejarah baru di dunia pendidikan Indonesia sebagai pionir pertama yang melembagakan pengembangan sumber daya manusia dalam sebuah wadah institut.
Di tahun itu juga, Bunda Maya mendirikan Yayasan Bhakti
Pertiwi. Yayasan ini didirikan sebagai wadah berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat.
Kiprah Yayasan Bhakti Pertiwi di bidang sosial selain di seluruh nusantara, juga
tercatat hingga ke tanah Calkutta India. Karya nyata bagi kemanusiaan di
nusantara dan di belahan bumi lainnya telah menyentuh hati banyak orang.
Rasa cinta Bunda Maya pada tanah airnya Indonesia pun telah diwujudkannya dalam dalam sebuah program acara yang ditayangkan oleh TVRI Pusat. Dia mempelopori program acara televisi Pandu Prestasi Putera Pertiwi (P4). Tujuan acara ini amat mulia yaitu mempererat tali persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dengan mengedepankan toleransi, Bunda Maya sangat yakin bahwa perbedaan bukan menipiskan cinta tapi cinta
yang menipiskan perbedaan.
“Kemajemukan kita adalah keindahan kita sebab itu adalah
karunia dan kebesaran Tuhan. Bukankah itu kekayaan bangsa kita yang tak
ternilai?” ungkap Bunda Maya.
Itulah sebabnya, hingga kini, dalam setiap karya dan
kegiatannya, Bunda Maya selalu menjunjung tinggi makna toleransi yang telah
begitu melekat di dalam darah dan dagingnya.
Di tahun 2014, Bunda Maya ingin terus mengabdikan seluruh hidupnya bagi tanah airnya Indonesia, dengan menjadi calon anggota legislatif dari lembaga DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia) daerah pemilihan Provinsi Sulawesi Utara. Niat ini mendapat dukungan sepenuhnya dari suaminya tercinta Takala Hutasoit dan anak perempuannya yang bernama Kiara Hutasoit (9 tahun).
Di tahun 2014, Bunda Maya ingin terus mengabdikan seluruh hidupnya bagi tanah airnya Indonesia, dengan menjadi calon anggota legislatif dari lembaga DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia) daerah pemilihan Provinsi Sulawesi Utara. Niat ini mendapat dukungan sepenuhnya dari suaminya tercinta Takala Hutasoit dan anak perempuannya yang bernama Kiara Hutasoit (9 tahun).
Kita doakan bersama semoga tujuan mulia ini dapat berjalan
sesuai dengan rancanganNya. Selamat menyambut pesta demokrasi Indonesia di bulan April 2014. (Ar)
Posting Komentar