Generasi Muda Pencerah di Tengah Masyarakat Majemuk


Generasi muda sebagai pilar utama keberlangsungan bangsa, sekarang dipertanyakan keberadaannya. Pasalnya, generasi muda Indonesia seperti  kehilangan karakter. Tidak seperti di awal perjuangan memproklamasikan NKRI, semangat pemuda tampak dengan karakter kuat. Tapi, situasi belakangan ini mulai mencemaskan. Karena yang muncul kepermukaan, persoalan bertumpuk dihadapi generasi muda. Data Kemenkokesra, menunjukkan 27 persen generasi muda Indonesia terlibat Narkoba dan pergaulan seks bebas tercatat 20,9 persen.

Akibatnya total kasus HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan pada 1 Januari-30 Juni 2012 tercatat  9.883 kasus HIV dan 2.224 kasus AIDS, dimana  45 persen diantaranya menjangkiti  generasi muda. Jumlah ini memprihatinkan sekaligus mengancam hancurnya program investasi sumber daya manusia untuk mendukung pembangunan. Selain itu, tingginya angka pengangguran mengancam generasi muda di masa mendatang.  Data BPS menyebutkan bulan Februari 2014 jumlah angkatan kerja 125,3 juta jiwa dengan 7,15 juta orang pengangguran terbuka. 

Senator terpilih dari Sulut Maya Rumantir menilai,  persoalan generasi muda merupakan persoalan masa depan bangsa. Dengan struktur penduduk lebih banyak angkatan kerja dari generasi muda, ini merupakan modal besar membangun bangsa dan bonus demografi. Karena, bangsa menjadi kuat didukung dengan generasi muda yang kuat. 

Sekalipun begitu, perlu didorong generasi muda saat ini lebih meningkatkan peran di masyarakat. Dimulai dari diri sendiri, keluarga dan dalam melakukan interaksi hubungan sosial dengan cara hidup yang benar dan mengutamakan berpikir positif dan sehat. Maya pun mengingatkan generasi muda, kembali ke jati diri bangsa, menjunjung tinggi budaya nasional,  gotong royong, hormat-menghormati, saling tolong menolong. Sehingga dengan begitu kerukunan hidup ditengah bangsa ini dapat terjaga.

"Jika ada persoalan di tengah masyarakat, generasi muda harus mampu  menyelesaikan. Sebab mereka itu  ibarat pencerah ditengah masyarakat Indonesia yang majemuk,” imbuhnya. Maya pun berharap hari peringatan Kebangkitan Nasional 20 Mei 2014, generasi muda membulatkan tekad jadi pionir membangkitkan semangat membangun peradaban bangsa lebih baik, sehingga Indonesia menjadi bersinar terhadap bangsa-bangsa lain. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama