Hidup Rukun dan Damai, Meski Berbeda-beda


Sejatinya, negara menjamin kebebasan umat beragama di tanah air. Ini  ditunjukkan  amanat pasal 29 UUD 1945. Dibandingkan dengan negara maju sekalipun Indonesia masih terbaik dalam ukuran sikap toleran terhadap pemaknaan kehidupan beragama yang tercermin melalui hari-hari libur nasional pada perayaan agama-agama yang diakui negara.  Begitu pula, kerukunan umat beragama di tanah air sudah berlangsung berabad-abad lampau. Simak saja,  bagaimana Hindu dan Budha bersatu damai dalam kerajaan Majapahit  di masa lalu.

Apa itu arti toleransi? toleransi adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang dilakukan orang lain yang berbeda darinya.

Sementara itu Maya Rumantir, anggota DPD terpilih periode (2014-2019) dari Sulawesi Utara berharap terciptanya situasi yang kondusif, rukun dari berbagai masyarakat yang berbeda-beda keyakinan dan agama, sekalipun meningginya suhu politik menjelang pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 mendatang.  “Semua agama tidak pernah mengajarkan kekerasan. Agama itu mengajarkan perdamaian dan kebaikan bagi seluruh umat manusia,” katanya.

Dia pun berharap jangan ada  lagi  pembiaran terhadap kekerasan terhadap agama, dimana  negara harus hadir dan melindungi seluruh tumpah darah dan warga negara. “Karena berdirinya negara kita ini, salah satu tujuannya  melindungi segenap warga negara tanpa memandang Agama, Etnis, dan Ras.  Tidak boleh lagi ada intimidasi, pemaksaan. Karena apapun juga, kekerasan beragama dapat menjadi ancaman retaknya persatuan di kehidupan rakyat. Jika kita sudah bersepakat untuk hidup damai meski berbeda  seperti  diatur dalam Pancasila dan konstitusi, sebaiknya kita menjaga dan melaksanakan sikap hidup toleran dalam kehidupan sehari-hari, di keluarga maupun lingkungan masyarakat,” pungkasnya.   (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama