Pesta Rakyat Usai Saatnya Bekerja

Sejak pagi hari, jalanan di ibukota sudah menyemut oleh banyaknya massa yang ingin ikut melihat acara pelantikan jokowi sebagai presiden ke 7 Indonesia. Hari itu, Tanggal 20 oktober 2014, merupakan hari bersejarah dalam agenda ketatanegaraan Indonesia. Apalagi, baru kali ini peralihan kekuasaan di republik ini berlangsung aman dan damai. Kesemarakan nampak juga dari hadirnya perwakilan dari 17 kepala negara dalam pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK, tampak Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, menteri perdagangan Rusia. 

Di luar gedung MPR-DPR-RI, berjuta-juta pasang mata lainnya turut menyaksikan siaran dari televisi-televisi pemerintah dan swasta. Jokowi dalam pidato kenegaraannya mengatakan, “Untuk membangun negara yang besar ini, kita perlu memiliki jiwa Cakrapatih Samudra, jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung, dan  Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa naik ke atas kapal RI dan berlayar bersama menuju Indonesia raya. Kita akan mengembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudra dengan kekuatan kita sendiri. Dana Saya akan berdiri di bawah kehendak rakyat dan konstitusi.”

Setelah usai dari gedung MPR-DPR-RI, mulailah rakyat berpesta, diperkirakan monas dipenuhi sekitar 100.000 orang yang larut dalam pesta rakyat. Hidangan panganan gratis yang disediakan langsung diserbu masyarakat sehingga tidak menunggu waktu lama semua telah habis. Tidak ada jarak tua-muda, semuanya berpesta menyambut pemimpin baru Indonesia.

Senator Maya Rumantir, yang hadir dalam sidang paripurna pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode (2014-2019), mengaku terharu melihat pelantikan yang berlangsung lancar dan khidmat itu.  “Saya sungguh terharu, inilah presiden rakyat, kita melihatnya, semua menyambutnya meriah dan antusias. Pesta itu tidak hanya di ibukota, bahkan didaerah-daerah semua berpesta. Besarnya legitimasi masyarakat pada Pak Jokowi, menjadi semangat agar presiden dalam memimpin dapat mendatangkan kebaikan dan kesejahterahan bagi rakyat Indonesia. Kita sebagai bangsa masih banyak PR, dan tugas pemimpin baru itu menyelesaikannya. Semua persoalan dan permasalahan butuh penanganan  agar cita-cita kita menjadi rakyat yang makmur, damai, dan sentausa dapat terwujud, hingga rakyat merasakan perubahan dari kehidupan mereka,” ungkapnya.


Untuk Panitia perancang Undang-Undang (PPUU), dengan Ketua Gede Pasek Suardika, SH., MH (Senator asal Provinsi Bali), dan masing-masing wakil ketua Muhammad Afnan Hadikusumo (Senator asal Provinsi DIY), dan  Ir. Anang Prihantoro (Senator asal Provinsi Lampung). Demikian pula Badan kehormatan Ketua A. M. Fatwa (Senator asal Provinsi DKI Jakarta), dengan wakil ketua masing-masing Maimanah Umar (Senator asal Provinsi Riau), dan Drs. H. Lalu Suhaimy Ismy (Senator asal Provinsi NTB). Sedangkan Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP), Ketua Muhammad Saleh, SE (Senator asal Provinsi Bengkulu), dengan masing-masing wakil ketua Maya Rumantir (Senator asal Provinsi Sulawesi Utara), dan  Emilia Contessa (Senator asal Provinsi Jawa Timur). (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama