Minggu (5/10) sore, bertempat di Jalan Abdul Madjid, Jakarta Selatan, yang merupakan
kediaman Maya Rumantir, terlihat suasana yang berbeda. Ada
kegembiraan dan suka cita, dari pada tamu-tamu yang datang, dimana sebagian besar handai
taulan, sahabat dari keluarga besar Maya
Rumantir Hutasoit. Sore itu, memang digelar acara ucapan syukur atas terpilihnya Maya Rumantir Hutasoit
sebagai Anggota DPD RI periode 2014-2019. Sejumlah media baik cetak dan elektronik pun tak melewatkan momen tersebut.
Maya
Rumantir pun
bersaksi, semua yang diperolehnya semata-mata berkat rahmat dan kebaikan Tuhan. Karena
jauh sebelumnya dia membulatkan tekad melayani
orang-orang susah, dan itu merupakan
panggilan hati yang diterima sejak berusia 20 tahun. Berbagi pada sesama
merupakan panggilan hidup yang Tuhan berikan. Disitulah letak sumber kegembiraan bagi diri dan
keluarganya. Apalagi, kehendak Tuhan itu menjadi nyata dalam kehidupan pribadinya, sehingga ketika
melakukan sosialisasi pemilhan DPD, apa yang sudah ditabur,
menjadi tuaian. Sekalipun ada
yang bilang menjadi wakil rakyat harus keluar uang banyak, dirinya tidak melakukan itu, tapi malah
banyak masyarakat bilang, “Saya
akan pilih yang punya lesung pipit.”
Maya pun berkisah karena menghindari politik uang, dirinya
turun kampanye bermodalkan ketulusan dan
pendekatan cinta kasih kepada semua. “Saya datang dengan niat tulus
tidak ingin membohongi masyarakat. Balasannya, mereka
pun memilih saya, sehingga ini menjadi pembenaran bahwa politik itu tidak harus
dilakukan dengan cara kotor, tidak semua masyarakat mau
dibayar memilih, masih banyak yang
mengunakan hati nurani dalam memilih,” imbuhnya.
Sementara itu, Takala Hutasoit, suami Maya Rumantir, memberikan kesan dan pesannya, benar-benar
Tuhan Allah menyertai Maya dalam situasi kampanye. “Saya melihat sendiri, semua orang yang
berjuang untuk Maya benar-benar tulus, karena panggilan hati dan bukan faktor
uang. Sehingga keiklahasan mereka itulah mengantarkan Maya ke Senayan. Tuhan
benar-benar ada di waktu yang tepat, dan saya mengucapkan terima
kasih pada semua yang membantu
Maya menjadi Senator dan selaku suami saya mengharapkan, agar isteri saya yang
tercinta ini dapat membuat perubahan bagi masyarakat yang diwakil dan
memberi warna bagi DPD ke depan,” katanya.
Maya pun menjelaskan, dirinya dan
keluarga mengadakan kebaktian ucapan syukur, karena jika bukan
kebaikan Tuhan, tidak mungkin dia beroleh kepercayaan sebagai Senator Sulut di parlemen. “Sudah tentu ini harus disyukuri. Kepercayaan
masyarakat Sulut yang diberikan pun mesti dijaga agar saya dapat bekerja dan memperjuangkan aspirasi mereka demi
kemajuan dan kesejahterahan masyarakat. Tidak ada bulan madu, kemarin setelah pelantikan 1 Oktober 2014 saya langsung bekerja, dan seterusnya saya terus
bekerja untuk memberi kontribusi bagi perubahan dan kemajuan di Sulut, sehingga
Sulut mampu membuat Indonesia bersinar,” harapnya.
Senator
Charles Simare-Simare asal Papua yang turut hadir menyatakan, “Apa yang
dilakukan Maya menjadi inspirasi buat semua, karena jarang ada perempuan yang semenjak muda turun ke masyarakat, masuk di daaerah-daerah konflik menyebarkan pelayanan dan kerukunan bagi semua. Ini menjadi bukti
kecintaan Maya tidak hanya kepada Tuhan, tetapi kepada sesame bangsanya,” terangnya.
Karena itu, Charles
pun meyakini, keberadaan Maya di DPD
bisa memberikan sesuatu yang berbeda,
terutama dalam menyuarakan sikap kebersamaan, toleransi dan kerukunan di
tengah hidup yang penuh keragamanan ini. “Adanya Maya Rumantir dengan berbagai
gagasan, ide dan pemikirannya akan memperkaya lembaga DPD,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)
Posting Komentar