Maya Kunjungi Kotamobagu

Sebagai Anggota DPD RI  Provinsi Sulut (2014-2019), Maya Rumantir, memanfaatkan masa reses anggota dewan guna mengunjungi masyarakat di daerah.  Baginya reses bukan suatu liburan, tetapi terus bekerja mengemban amanat rakyat  mengunjungi, melihat dan menyerap aspirasi warganya.

Seperti baru-baru ini dilakukan dengan melaksanakan kunjungan ke Kotamobagu. Untuk diketahui  Kota Kotamobagu adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi Utara. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2007 pada 2 Januari 2007 yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bolaang Mongondow yang bertujuan memudahkan pelayanan dan memobilisasi pembangunan bagi terciptanya kesejahteraan serta kemakmuran rakyat totabuan.

Kedatangan Maya pun di sambut antusias oleh masyarakat, baik tua dan muda. Dalam pertemuan yang bertujuan menyerap aspirasi tersebut, tampak  pula unsur pimpinan daerah setempat seperti,  Ir Hj Tatong Bara  selaku Walikota Kotamobagau bersama  Kapolres Kotamobagu.

Berbagai persoalan terkait permasalahan  pokok hidup banyak disuarakan masyarakat, seperti harga-harga bahan pokok yang kini mulai naik yang  menjadi keruwetan sendiri bagi ibu-ibu rumah tangga, masalah pendidikan dan kesehatan, dimana masyarakat berharap  pelayanan kepada warga yang sakit dapat di permudah.

Maya Rumantir menyatakan,  apa yang menjadi keluhan masyarakat akan disinergikan pemecahannya, dengan semua pihak agar dapat menjadi perhatian  pemerintah daerah setempat, provinsi ataupun pemerintah pusat, bagaimana caranya agar kesejahterahan masyarakat ditingkatkan, terbukanya lapangan kerja, anak-anak yang kurang mampu diberikan akses yang luas pada pendidikan, orang sakit tidak perlu dipersulit, melalui penambahan  puskesmas.

"Saya telah melihat  dan mendengar langsung apa yang menjadi keluhan masyarakat. Bila itu sudah terkait masalah Pusat, maka  segala aspirasi akan saya perjuangkan  agar tercipta sinergi yang ujungnya bisa meningkatkan kesejahterahan yang lebih baik lagi di Kotamobagu dan Sulut pada umumnya,” kata pendiri Yayasan Maya Gita itu. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)