Maya Bertemu Masyarakat Bitung


Tak kenal lelah, Maya Rumantir memanfaatkan masa reses dengan turun ke akar rumput  menemui dan menyerap aspirasi warga Bitung. Sekalipun acaranya berlangsung hingga malam hari,  ratusan warga, tua, muda, laki-laki dan perempuan, terlihat bersemangat  bertemu dengan Maya yang juga Ketua Yayasan Maya Gita itu.  

Nurhaini (42 thn),  salah satu warga yang hadir mengaku senang bertatap muka langsung dengan senator yang mendulang suara terbanyak dalam Pemilu, 9 April 2015 lalu. “ Saya sangat senang dengan kedatangan ibu Maya yang  tidak membeda-bedakan orang. Meskipun saya berasal dari Jawa dan sudah lama tinggal di sini, tetapi rasa kasihnya sama pada semua masyarakat Sulut tanpa membeda-bedakan. Ibu Maya memang kebanggaan kami memperjuangan kesejahteraan masyarakat Sulut,” terangnya. 
Maya Rumantir pun menjelaskan melalui temu dengan warga,  dirinya bisa mendengar, melihat dan merasakan keluhan di akar rumput masyarakat. Sebagai aktivis pekerja sosial, Maya mengaku   prihatin masih banyak persoalan dihadapi warga dalam kehidupan sosial mereka. “Persoalannya  begitu beragam.  Saya harapkan Pemerintah Daerah, Pak Walikota dan perangkat lainnya fokus bekerja melaksanakan kebijakan pembangunan,” katanya.
Begitu pula dengan  penyediaan fasilitas kesehatan  dan  pendidikan mesti   mendapat perhatian Pemerintah Daerah. “Saya kira anggaran pendidikan  di APBD 2015 di Bitung terlalu kecil, perlu di tambah karena banyak kegiatan pendidikan membutuhkan dukungan dana, baik itu di SD/SMP/SMU/SMK.  Termasuk memberikan bea siswa pada anak yang kurang mampu agar dapat bersekolah,” imbuhnya.
Maya pun mengingatkan masyarakat  tak bosan menjaga pola hidup sehat,  apalagi  saat ini marak penyakit DBD di Bitung. Penerima penghargaan Wanita Penggerak Pembangunan itu pun  berharap  Ibu-Ibu mendidik anak-anak dengan benar, supaya pergaulan anak-anak tidak salah, sehingga tidak terpengaruh segala jenis  Narkoba, Miras dan sex bebas.

“Masa depan bangsa di tangan mereka. Jadi sangat perlu di tanamkan pendidikan agama yang baik, budi pekerti atau moral yang baik,  termasuk  keteladanan yang di tunjukkan orang tua pada anak sehingga anak  meniru hal-hal yang positif dan itu baik bagi perkembangan jiwanya. Kelak mereka tidak hanya menjadi generasi cerdas tetapi mampu menghargai dan menghormati sesamanya. Mari kita menjaga perdamaian dan kerukunan di kota Bitung ini, sikap toleransi terus kita pupuk dan pelihara sehingga tercipta keharmonisan diantara kita,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama