Sulut Membutuhkan Pemimpin yang Mengayomi

Pilkada Sulut yang rencananya  berlangsung  bulan Desember 2015 ini diperkirakan akan berlangsung ketat, sebab banyak tokoh-tokoh yang akan meramaikan pertarungan. Satu diantaranya  adalah Anggota DPD terpilih Sulut periode (2014-2019), Maya Rumantir atau yang dikenal dengan si lengsung pipit. Tensi suhu politik yang semakin menghangat di bumi nyiur melambai menjadi trending topik tidak hanya di media namun menjadi pembicaraan di tengah masyarakat yang  menandakan besarnya keinginan  akan hadirnya perubahan. Sebagai daerah yang terkenal dengan budaya mapalus, Sulut dikenal sebagai model propinsi yang penuh keteduhan karena kerukunan dan toleransi masyarakatnya.

Namun  yang menjadi masalah utama  adalah masalah kemiskinan yang masih berlangsung di Propinsi Nyiur Melambai ini. Persentase penduduk miskin Sulut sebesar 8,26 persen. Menurut penjelasan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Faizal Anwar, angka kemiskinan di Sulut hingga September 2014 sebenarnya mengalami penurunan 10,7 ribu dibandingkan Maret 2014. Untuk penduduk miskin di Sulut hingga September 2014 berjumlah 197 ribu jiwa. Jumlah tersebut berkurang sekitar 10,7 ribu jiwa, jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang berjumlah 208,23 ribu jiwa. Sumbangan kemiskinan paling besar terjadi di masyarakat di pedesaan. Kurangnya pemerataan pembangunan menjadi fokus perhatian, sebab kebijakan pembangunan belum  dinikmati sepenuhnya masyarakat menengah  kebawah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut mencatat,  jumlah penganggur di Sulut per Agustus 2014  sebanyak 80 ribu orang atau 7,54 persen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 1,08 juta orang. Angka ini mengalami kenaikan sebanyak 9.700 orang bila dibanding dengan Agustus tahun lalu. Belum lagi persoalan pendidikan dan kesehatan.

Salah satu warga Sulut, Joice (29 thn) berharap lahirnya pemimpin yang memiliki keberpihakan terhadap kehidupan masyarakat kebanyakan. “Kami membutuhkan pemimpin yang berpihak pada kami yang kecil, berani  membuat perubahan agar  tercipta kehidupan lebih baik. Semoga pemimpin yang baru dapat membuka lapangan kerja,  menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan lebih baik,” imbuhnya.


Sementara itu, Senator Maya Rumantir  terus memperoleh dukungan dari akar rumput. Maya mengaku terharu atas dukungan yang diberikan masyarakat. Dia juga menilai banyak hal yang memerlukan pembenahan di Sulut, terutama mengatasi pengangguran sehingga tidak berdampak pada kesenjangan apalagi tawuran antarkampung hanya dipicu soal sepele. “ Saya lihat, Sulut masih butuh banyak perbaikan menjadi daerah lebih baik lagi. Tampak kue pembangunan belum dirasakan seluruh warga Sulut, termasuk pedagang pasar, nelayan, petani, sopir angkot, buruh bangunan, Maka yang diperlukan masyarakat saat ini pemimpin yang bukan hanya merasakan, mendengar keluhan rakyat, tetapi mampu memberi contoh, keteladanan dan mau bekerja dengan hati guna membuat perbaikan didalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama