Meski,
Sulut dikenal dengan kerukunan dan budaya toleransinya, namun itu tidak menutup
adanya sekat permasalahan sosial yang terjadi, seperti maraknya tawuran
antarkampung dan sejumlah penyakit sosial lainnya. Hal inilah menjadi perhatian
Anggota DPD-RI Maya Rumantir yang mempraksai lahirnya Acara Sulut Bersinar-Indonesia Bersinar& Lawatan Obor Cinta Persahabatan
dan Perdamaian yang berlangsung meriah di Melonguane Talaud. Acara ini pun dihadiri
ribuan masyarakat, tua-muda yang larut dalam kegembiraan dan kebersamaan.
Tampak pula Ketua DPD Irman Gusman,
Muspida berserta tokoh agama, tokoh
pemuda, anggota DPD RI lain asal sulut seperti Benny Ramhadni serta organisasi politik lokal.
Ketua
DPD Irman Gusman menyatakan
mengapresiasi upaya yang dilakukan Maya Rumantir dalam mempersatukan dan
menjaga kerukunan di masyarakat. “Kita perlu mengapresiasi apa yang telah
dilaksanakan ibu Maya. Anda lihat semua berbahagia. Ini sangat penting agar kerukunan
tetap lestari di Sulut dan di Indonesia umumnya. Kita hidup dalam perbedaan,
kita patut menjaganya, agar persatuan di negara ini tetap terjalin baik, saya
lihat sosok ibu Maya ini mampu menjadi perekat bagi di bumi Nyiur Melambai
ini,” katanya.
Salah
satu warga Ibu Rosmah (36) mengaku gembira menghadiri acara tersebut. Disamping menghibur, acara itupun memberikan
makna mendalam daripada sekedar kumpul-kumpul. “Meskipun saya perantauan Jawa, saya
sangat bangga dengan apa yang dilakukan ibu Maya, ini mengingatkan kita hidup
rukun dan damai,” ungkapnya.
Sementara
itu penginsiator acara, Maya Rumantir berterimakasih pada seluruh masyarakat
Talaud atas partisipasi dan keterlibatan dalam acara tersebut. “Saya sangat berterima kasih atas antusias
masyarakat Talaud. Kita melihat berbagai persoalan sosial, politik, agama,
budaya, dan ekonomi yang terjadi tidak hanya di indonesia, tapi di Sulut pun sama. Ini menjadi keprihatinan kita. Dengan
lawatan obor perdamaian, setidaknya kita kembali memupuk rasa persahabatan dan
persaudaran. Karena Sulut milik kita semua, kita perlu menjaga dengan hidup
baik, jujur, bermoral, dan selalu berempati kepada sesama, saling menghormati
agar keharmonisan selalu terpelihara. Semua torang basodara, perbedaan yang ada mesti menjadi modal membangun Sulut lebih baik,”
pungkasnya. (Fajar Gloria
Sinuraya/fer)
Posting Komentar