Pertemuan Wanita kaum Ibu se-Sulut yang diselenggarakan
GKMI, mengambil thema “Peran Wanita
Kristen Di Era Globalisasi” di Minahasa Utara silam (30/5), baru lalu berlangsung
hangat dan meriah. Antusias ibu-ibu pun sangat
tinggi mendengar paparan dari senator yang
juga calon gubernur Maya Rumantir.
Salah satu peserta, Nancy Kaligis (23th) mengatakan, kedatangannya untuk melihat dari dekat sosok
Maya Rumantir yang dirindukan menjadi pemimpin di Sulut. “Kita butuh pimpinan
yang rendah hati dan mau melayani
rakyat. Seorang pemimpin itu harus
dekat dan mendengar apa yang menjadi persoalan
rakyatnya dan Ibu Maya bisa masuk semua golongan masyarakat,”
terangnya.
Maya Rumantir pun mengungkapkan, dirinya menyadari semakin derasnya dukungan bagi dirinya untuk maju dalam Pilkada
yang akan diselenggarakan pada Desember 2015.
Dia pun mengaku menghormati
dukungan serta harapan yang diberikan masyarakat sehingga tidak akan
lari tanggungjawab yang dipikulnya. Satu
saja harapannya, siapapun terpilih menjadi Gubernur Sulut, harus membina
generasi muda di bumi Nyiur Melambai sehingga nantinya benar-benar membanggakan dan memuliakan
harkat kemanusiaan.
“Di era Globalisasi saat ini, wanita memiliki peranan sangat penting dalam
pembangunan budaya bangsa, salah satunya budaya mapalus. Kita berharap
nilai-nilai luhur terkait pendidikan moral, dan budi pekerti dapat menjadi
pedoman hidup masyarakat, sehingga kemajuan zaman tidak menghilangkan sikap
hidup kita yang selalu mengutamakan kebersamaan, persatuan, saling tolong
menolong dan menghormati antarsesama di tengah keragaman, untuk itu sangat
penting mengutamakan takut akan Tuhandalam sikap dan perilaku dalam pergaulan
sosial, sehingga kedamaian dan ketentraman hidup di hati masyarakat Sulut yang pluralis,”
jelasnya.
Maya pun mengingatkan, dalam Pilkada nanti, ibu-ibu memiliki peran memilih pemimpin yang terbaik
dimana kualitas hidup seorang pemimpin turut ditentukan seberapa besar pemberian diri bagi kehidupan
masyarakat dan terlibat dalam upaya penyelesaian permasalahan sosial
kemasyarakatan yang dihadapi. “Kualitas seorang pemimpin tidak hanya diukur
dari materi dan hal-hal yang bersifat duniawi saja tetapi nilai-nilai kehidupan
itu sendiri,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)
Posting Komentar