Seiring dengan perkembangan di era
globalisasi, persoalan pembinaan karakter generasi muda pun kian menjadi
kompleks. Kaum muda menjadi sorotan tajam dalam masyarakat akibat
sejumlah permasalahan sosial yang muncul seperti meningkatnya tindak kriminal,
kekerasan, perkelahian massal dan kehidupan yang konsumtif. Padahal,
generasi muda adalah roh dari suatu komunitas atau masyarakat, bagaimana
kehidupan di masa mendatang, itu bisa dilihat dari semangat dan kehidupan
generasi mudanya.
Menyadai arti pentingnya peran generasi muda,
beberapa waktu lalu pun digelar acara Youth Camp International 2015.
Ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai wilayah Bumi Nyiur Melambai ambil
bagian dalam acara akbar tersebut yang dihadiri pula founder Maya Gita yang
juga senator Sulut Maya Rumantir.
Salah satu peserta Tessa (19 th) mengungkapkan
harapannya atas kehidupan yang lebih baik di tanah kelahiran Sulawesi Utara.
“Tentu sebagai generasi muda, kita harapkan terjadinya kemajuan di Sulawesi
Utara ini di berbagai aspek dan bidang kehidupan. Ini menjadi salah satu
harapan kami bagi pemimpin yang akan maju dalam Pilkada mendatang,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPD RI Maya Rumantir
yang juga menjadi salah satu kandidat gubernur dalam Pilkada, Desember 2015 ini
mengungkapkan, selaku generasi penerus, kaum muda perlu tumbuh menjadi
generasi sehat, cerdas, takut akan Tuhan dan memiliki empati kepada sesama.
Sehingga keberadaan mereka bermanfaat, bukan kepada diri sendiri,
melainkan turut serta menjaga dan memelihara kerukunan dalam tatanan
hidup masyarakat.
Maya menambahkan, fenomena lunturnya nilai-nilai luhur, menjadikan perilaku kaum muda mengalami disorientasi dan kegalauan. “Untuk itu mereka perlu kembali pada budaya bangsa seperti Mapalus. Dan penting guna menjauhi narkoba, dan pergaulan bebas, yang hanya menjerumuskan kepada hal yang negatif. Karena itu, potensi generasi muda harus diarahkan mendukung dan berpartisipasi terhadap pembangunan agar bisa mewujudkan kesejahterahan dan kemajuan di Sulut dalam berbagai dimensi sosial,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)
Maya menambahkan, fenomena lunturnya nilai-nilai luhur, menjadikan perilaku kaum muda mengalami disorientasi dan kegalauan. “Untuk itu mereka perlu kembali pada budaya bangsa seperti Mapalus. Dan penting guna menjauhi narkoba, dan pergaulan bebas, yang hanya menjerumuskan kepada hal yang negatif. Karena itu, potensi generasi muda harus diarahkan mendukung dan berpartisipasi terhadap pembangunan agar bisa mewujudkan kesejahterahan dan kemajuan di Sulut dalam berbagai dimensi sosial,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)
Boleh saya minta referensi dalam bentuk rilis dan foto kegiatan Ibu Maya dalam rangka pelestarian budaya daerah Sulut???????
BalasHapusPosting Komentar