Pancasila Pilar Bangsa


Dewasa ini, bangsa Indonesia semakin kehilangan jati dirinya. Nilai-nilai luhur Pancasila terasa semakin terpinggirkan dalam kehidupan sehari-hari, gambaran itu pun tampak dalam acara dialogis  sosialisasi Pancasila, UUD'45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang dilaksanakan  Anggota DPD-RI Maya Rumantir, dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di Wangurer, Kecamatan Madidir Bitung.

Suasana serius serta  antusiasiasme peserta terasa dalam tanya jawab dengan wakil mereka. Beberapa elemen masyarakat tampak hadir seperti pimpinan Asosiasi Nelayan serta mayoritas para anggota Bela Negara Bitung  maupun pimpinan Lembaga LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah).

Berbagai persoalan muncul, diantaranya soal pragmatisme di masyarakat, tentunya itu berbahaya bagi demokrasi Indonesia, karena bisa berakibat kandidat calon berkualitas tidak muncul kepermukaan atau menjadi layu sebelum berkembang dalam pusaran politik yang mahal dan transaksional.

Salah satu Anggota masyarakat yang hadir dalam diskusi itu, Ibu Yenny (37 th) mengungkapkan harapannya atas situasi perekonomian yang dihadapi saat ini. 

Harapan kita ada perbaikan, sehingga hidup tidak sesulit sekarang, apalagi suami tidak bekerja. Moga  kedepan lebih baik,” katanya. Senada dengan itu, Lukas (29 th), memaparkan,   sebagai karyawan, dirinya mengharapkan kondisi yang lebih baik, terkait dengan perlindungan kerja dan kesejahteraan para pekerja atau buruh.


Adapun Maya Rumantir selaku anggota DPD-RI dan Cagub Sulut menjelaskan, banyak masukan dan aspirasi yang diperolehnya dimana  masyarakat membutukan perubahan. “ Itu menjadi perjuangan saya. dengan potensi yang kita miliki, seharusnya kita dapat lebih maju,” imbuhnya.

Karena  itu, lanjut Maya yang berpasangan dengan Jenderal Glenny,  sangat perlu pemimpin bukan hanya mendengar, melihat, tetapi fokus bekerja meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terkait memudarnya nilai-nilai Pancasila yang dirasakan pada kaum muda, Maya berpesan diperlukan kemandirian dan membangkitkan semangat menggelorakan nilai-nilai  Pancasila yang sejatinya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip keagamaan.

“Perlunya, kemandirian, dan etos kerja dibangkitkan terhadap kaum muda. Ini mengingat  saat  ini, mental generasi muda sungguh memprihatinkan. Mereka cenderung bermalas-malasan dan enggan bekerja keras. Padahal, masa Depan Sulut ada di tangan Kaum Muda. Karena itu,  anak muda perlu terus belajar, bekerja dan bangkit, guna berkontribusi terhadap pembangunan. Tentu saja tugas kita membentuk generasi muda yang produktif, sehat, dan bebas narkoba yang pada gilirannya  menjadi energi dan pengerak bagi kemajuan,” pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama