Idul Adha dan Momentum Kebersamaan

Sekalipun berada di tengah persoalan ekonomi yang menghimpit, kebersamaan sebagai suatu bangsa tak pernah pupus. Begitulah yang nampak, ketika datangnya Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah. Bagi, masyarakat di bumi Nyiur Melambai, Sulawesi Utara yang memang kesohor dengan kehidupan kerukunan beragamanya, momentum itu pun  sekaligus menjadi  perekat kehidupan sosial kemasyarakatan. 
Pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur,  Maya Rumantir dan Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan pun berbaur dengan ratusan jemaah  yang memadati  halaman Mesjid Nurul Huda Kampung Ketang Ternate Baru Kecamatan Singkil, Manado Utara. Dalam kesempatan itu, Maya pun menyerahkan seekor sapi untuk dikurbankan.

β€œInti dari berkurban selain sebagai bentuk ketaatan pada Allah Maha Kuasa merupakan pula bentuk solidaritas,  manusia itu bukan hanya hidup bagi dirinya sendiri saja,” kata Maya Rumantir.
Ditambahkannya, hakikatnya  semua manusia itu  sama di hadapan Allah. Karena itu,  pesan persaudaraan  harus diteruskan kepada sesama, untuk kita saling berbagi seperti pada saat berkurban dan menjaga persatuan di tengah perbedaan agar keharmonisan itu dapat terus terjalin erat.
Senada dengan Maya, Glenny Kairupan menyatakan,  tradisi perayaan Idul Adha sudah sangat mengental dalam diri dan keluarganya.  Apalagi, sejak menikah sampai sekarang Istri tercintanya Tri Ekasari pemeluk Agama Islam yang taat. β€œKami memang kawin campur,”  kata  salah seorang pendiri Partai Gerindra  yang sekarang masih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Sulawesi Utara.
Glenny menambahkan,  meski berbeda, rumahtangganya  tetap harmonis dan akur-akur saja. β€œItulah indahnya Sulut. Ini harus di pelihara dan dilestarikan.  Nilai-nilai kasih, harus terus kita tularkan agar kerukunan dapat terus terjaga dan kita jadikan momentum berkurban sebagai bentuk ketaatan hamba kepada Tuhannya. Ketaatan itu harus dilandasi dengan rasa ikhlas sepenuhnya,dan secara sosial berkurban adalah membantu dan memberikan kesejahteraan kepada lingkungan sosial berupa daging kurban untu dinikmati semua warga terkhusus mereka yang selama ini sulit untuk menjangkaunya, akibat hidup yang serba sulit sekarang ini,” pungkasnya.
Tidak berhenti di Manado Utara saja.  Tim Sulut BERSINAR yang merupakan perwakilan Maya-Glenny pun diutus menuju ke Mesjid Jami Aziddin Malalayang. Timpun disambut dengan sukacita ratusan jamaah Mesjid yang sedang menyembelih sapi kurban partisipasi pasangan SULUT BERSINAR ini.
Ketua Forum Komunikasi Umat Islam Sulawesi Utara Hi. Abdul Aziz Hullah yang mendampingi pasangan SULUT BERSINAR merayakan Idul Adha dengan umat Islam Manado ini, megungkapkan  figur Maya– Glen sudah menjadi komitmen umat muslim Sulawesi Utara untuk memimpin daerah ini lima tahun ke depan.
β€œIbu Maya Rumantir figur pluralis. Glenny Kairupan figur tegas, sederhana yang memahami teritorial,”  kata  Haji Ocan, sapaan akrabnya, sambil mengajak jemaah memilih Maya–Glen pada 9 Desember 2015 dan berjuang memenangkan pasangan SULUT BERSINAR. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama