Suka atau tidak suka,
fakta mengungkapkan kondisi
ekonomi
Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan seiring dengan terjadinya pelambatan
ekonomi global. Situasi itu diperparah lagi oleh tergerusnya daya
beli masyarakat dan ancaman gelombang pengangguran akibat keterpurukan dunia usaha.
Masyarakat mau tidak mau menghadapi
pilihan sulit mengatur kebutuhan hidupnya. Harga barang-barang
pokok yang merangkak naik pun menimbullkan
persoalan sosial baru dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, imbas situasi pelambatan ekonomi dirasakan
merata di seluruh daerah, termasuk pula di Bumi Nyiur Melambai. Mengencangkan
ikat pinggang serta perilaku hidup hemat merupakan salah satu cara mensiasati
kondisi sulit
ini.
“Situasi hidup boleh saja sulit, tapi masyarakat tidak boleh hilang harapan. Jika kita semua bergandengan tangan mengatasi masalah ini, baik di pusat dan daerah, dan bekerja keras, kita yakin situasi ini akan bisa diatasi,” kata kandidat Gubernur Sulut Maya Rumantir.
Menurut Maya, dalam
situasi seperti ini, seharusnya semua pihak bisa menyelami situasi kebatinan yang tengah dihadapi
masyarakat. “Stop hidup boros dan bermewah-mewahan. Saya heran, masih saja
banyak anggota masyarakat yang mempertahankan hidup dengan pola konsumtif.
Membeli yang tidak perlu, mestinya dalam situasi ini kita mulai belajar
berhemat agar anak-anak diutamakan sekolah dan belajar menyiapkan hari
depannya. Karena itu, anggaran rumah tangga yang tidak perlu mulai dikurangi,”
imbuhnya.
Selebihnya, Maya
mengatakan, tentunya pemerintah daerah mesti sinergi dengan pemerintah pusat
mencari terobosan, disiplin menjalankan regulasi yang sudah ditetapkan agar
baik secara makro dan mikro perekonomian riil bisa kembali bergeliat.
Maya pun mengajak seluruh masyarakat hidup sederhana, terkhusus
ibu-ibu untuk pintar dalam mengatur ekonomi keluarga. “Kita
tidak harus mengeluh setiap hari dan menyerah
pada keadaan.
Apa yang bisa dilakukan, mari kita lakukan. Yang dulu sering pergi pasiar hari
libur ke luar Menado, stop dulu. Lebeh baik pasiar jo di kota-kota Menado or
kabupaten, lebih irit dan bisa menghidupkan ekonomi daerah. Mari kita setia
pada perkara-perkara kecil agar yang besar nanti bisa ditambakan,” paparnya.
Sementara itu,
senada dengan Maya,
kandidat Wakil
Gubernur Glenny Kairupan, mengimbau agar masyarakat
kawanua mulai mendisiplinkan diri tidak hidup boros. “Mari kitorang
hidup dengan sikap penuh kesederhanaan
tapi produktif setiap hari. Kalau kita hidup sederhana, tidak akan mengurangi
semangat orang Sulut yang dikenal menjalani hidup dengan sikap optimis dan
selalu bersyukur. Sekarang saatnya, kita
mesti bijak menyikapi keadaan. Apalagi, tidak baik dalam situasi masyarakat
prihatin kalau ada yang hidup berlebih-lebihan. Kita ini masyarakat Sulut
dikenal sangat solider dan pandai gotong royong dengan semangat mapalus,”
pungkasnya. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)
Posting Komentar