Jelas isu gender sudah tidak relevan lagi di tengah laju demokrasi sekarang ini. Karena
banyak pula telah bermunculan para srikandi yang menjadi kepala daerah baik di tingkat
provinsi, kabupaten, kotamadya, bahkan Indonesia pernah memiliki presiden perempuan,
Megawati Soekarnoputri. Dimana semua itu, bermuara pada kemampuan, leadership, kepercayaan masyarakat
dan integritas pribadinya.
Karena itu, sekalipun dalam Pilkada serentak 2015 partisipasi
perempuan mencalonkan dan
dicalonkan dapat dikatakan minim, dimana berdasarkan perhitungan Perkumpulan untuk Pemilu dan
Demokrasi (Perludem), dari 1.584 peserta yang memenuhi syarat, hanya 116 atau
7,32 persen perempuan yang tersebar di 90 daerah dari
262 daerah kabupaten, kota, dan provinsi. Namun, soal itu tak mengurangi optimisme, dalam Pilkada
kali ini pun akan tampil para pemimpin perempuan membina wilayahnya
masing-masing.
Sulut sendiri adalah salah satu daerah yang mengusung kandidat gubernur perempuan dalam perhelatan akbar demokrasi. Ini memang bukan sesuatu yang suprise,
karena bumi Nyiur Melambai dikenal sebagai wilayah egaliter dan demokratis, sehingga
masalah kesetaraan jender sudah tidak dipermasalahkan. Simak saja, dimana
majunya Maya Rumantir sebagai kandidat Gubernur Sulut pun memperoleh dukungan antusias
dari masyarakat. Apalagi berbicara di kalangan kaum ibu yang berdomisili di
banyak tempat di Sulawesi Utara.
Yurike Lasut (26 th) karyawati di Manado, mengungkapkan, sebagai wanita, dirinya gembira dengan
majunya Maya Rumantir. Demikian
pula sekalipun Pemilu masih beberapa
hari lagi, Yurike menegaskan, dirinya sudah mantap memilih no urut 2, pasangan Maya Rumantir dan Mayjen
TNI (Purn) Glenny Kairupan. “Supaya ada
suasana baru dalam pemerintahan dan lebih memperhatikan kepentingan kaum
perempuan,” tandasnya.
Sementara itu, Maya Rumantir memuji sikap masyarakat Sulut yang kritis dan cerdas
dalam berpolitik. “Masyarakat Sulut sudah sejak lama melek politik, mereka
pasti dapat menentukan pilihan terbaiknya, bukan karena ada yang memberi iming-iming atau mempersoalkan masalah gender, tetapi lebih kepada apakah pemimpin
itu mampu membawa kemajuan bagi daerahnya,” ungkapnya.
Maya melanjutkan, dirinya sudah membuktikan itu ketika
ikut dalam perhelatan pemilihan legislatif sebagai kandidat Anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) yang memperoleh suara terbanyak, sekalipun para
kandidat perempuan hanya sedikit dibandingkan kaum laki-laki. “Masyarakat Sulut itu sikapnya obyektif,” imbuhnya.
Maya juga mengungkapkan, jika nantinya rakyat
mempercayakan dirinya bersama dengan Mayjen TNI (Purn) Glenny Kairupan
terpilih, maka dirinya akan konsisten menjalankan program pro rakyat dengan
melibatkan generasi muda dan kaum perempuan. “Kita akan jalankan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan,
pembinaan generasi muda, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur
yang mendukung majunya perekonomian sehingga
membuka lapangan kerja baru, dan menarik para investor mengembangkan usahanya, sehingga meningkatkan
kesejahterahan masyarakat,,” jelas Maya.
Sedangkan, kandidat Wakil Gubernur Glenny Kairupan, menambahkan, Sulut harus mampu menjadi pembeda bagi daerah lain. “Kalau di daerah lain bisa,
mengapa di Sulut tidak bisa. Kuncinya bagaimana bekerja bersama rakyat demi untuk
kebaikan bersama,” terangnya.
Glenny Kairupan juga menjelaskan, sejumlah program yang
akan dijalankan bersama gubernur terpilih adalah memperkenalkan potensi ekonomi yang dimiliki Sulut agar banyak
investor yang membuka usahanya dengan kondisi dan situasi keamanan yang relatif
stabil. (Fajar Gloria Sinuraya/fer)
Posting Komentar