Senator Maya Rumantir Dukung Desakan Gerakan Perempuan Sulut Terkait Hal Ini


Tomohon, BeritaManado.com — Anggota MPR RI/DPD RI Dr. Maya Rumantir, MA. PhD mendukung upaya organisasi perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Sulut (GPS) yang meminta oknum Anggota DPRD Sulut berinisial JAK untuk bersikap ksatria mundur dari jabatannya sebagai wakil rakyat.

Pernyataan itu disampaikan Senator Maya Rumantir kepada BeritaManado.com, Selasa (9/2/2021) malam melalui sambungan telepon selular.

Hal itu terkait dengan kasus suami seret istri dengan mobil yang viral beberapa waktu lalu hingga menjadi konsumsi publik tanah air melalui stasiun televisi nasional, online dan juga media sosial, dimana hal tersebut diduga disebabkan karena adanya orang ketiga.

“Menyimak pemberitaan yang begitu heboh, demikian juga desakan mundur kepada oknum wakil rakyat tersebut, saya berpikir ini bahwa bukan hal biasa-biasa. Setelah mempelajari perkembangan informasi yang ada, maka saya pribadi yang juga bertugas di Komite III DPD RI yang salah satunya membidangi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, mendukung upaya dari GPS tersebut,” kata Maya Rumantir.

Senator Maya Rumantir juga mendukung pendapat salah satu tim ahli Sofyan Jimmy Yosadi yang sudah disampaikan kepada Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sulut.

“Dalam konteks yang lebih luas, siapapun dia publik figur jika sudah melakukan hal-hal seperti itu dan hal lain yang jelas-jelas melanggar etika serta sumpah jabatan, maka secara ksatria akan lebih baik mundur,” ungkap Maya Rumantir.

Ditambahkannya, kabar dugaan perselingkuhan yang dilakukan oknum wakil rakyat JAK dengan perempuan berinisial AS mungkin bisa ditempatkan dalam konteks lain.


Akan tetapi yang membuat warga Sulut bahkan netizen geram adalah tindakan JAK yang menyeret istri sahnya yang berinisial MEP dengan kendaraan roda empat di jalam raya yang dinilai bisa membahayakan nyawa.

Meski hingga saat ini belum ada kabar resmi adanya laporan terkait kasus suami seret istri pakai mobil, namun Senator Maya Rumantir menanggapi bahwa perilaku pejabat publik seperti itu tidak layak lagi menjadi wakil rakyat.

“Masih lebih baik baginya mundur secara terhormat daripada tetap bertahan sebagai wakil rakyat tapi sepanjang karirnya dihantui dengan desakan-desakan mundur dari berbagai kelompok organisasi,” ucapnya.

Menurutnya, jika hal itu terjadi, justeru yang bersangkutan tidak akan merasa nyaman lagi bekerja dan kemungkinan besar kinerja akan terganggu.

“Sebagai wakil rakyat ataupun pejabat publik lainnya, seharusnya seorang kepala keluarga menjadi teladan bagi istri dan anak-anak, bukan sebaliknya. Demikian juga pada lingkungan kerjanya,” tandasnya.

Pesan-pesan seperti itu juga selalu disampaikan Maya Rumantir dalam setiap kesempatan tatap muka bersama warga seperti saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI, Kunjungan Kerja,Reses dan lain sebagainya.

Dilansir dari: beritamanado.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama