Jakarta, BeritaManado.com – Mendengar nama Kristamya Kiara Oliveralda Tiurnauli Hutasoit, pasti banyak warga Sulawesi Utara tidak mengenalnya, namun jika mendengar nama Maya Rumantir, akan lagi ceritanya.
Kiara Hutasoit sapaan akrabnya adalah putri tercinta Senator Maya Rumantir dan Takala Hutasoit.
Dilihat dari marganya, sudah jelas orang akan menilai pasti punya hubungan dengan etnis Batak.
Namun bukan soal daerah asal orangtua yang jadi pembahasan, akan tetapi sebuah tradisi dalam keluarga yang sangat menginspirasi.
Setiap kali akan mengawali aktivitas setiap hari, Kiara selalu meminta doa dan berkat dari ibunya Maya Rumantir sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan di hari yang baru dan memohon perlindungan dalam menjalani aktivitas di hari yang baru.
Yang sangat menginspirasi, hal itu tidak selalu dilakukan saat berada di rumah, karena meski terpisah karena sedang menempuh pendidikan, Kiara diketahui tetap melakukan hal tersebut meski hanya melalui video call melalui smartphone.
Senator Maya Rumantir sendiri mengatakan bahwa hal itu sudah dilakukan sejak lama, bahkan semenjak belum bersekolah.
“Ini yang mau tanamkan dalam diri anak saya bahwa Tuhan itu yang memiliki otoritas atas semua aspek kehidupan manusia. Jadi jangan pernah sedikitpun melupakan Tuhan meski dalam hal-hal sederhana,” ungkap Maya Rumantir.
Ditambahkannya, bahwa hal yang sama juga dilakukan kepada semua orang-orang terdekat dari keluarga dan kerabat yang selalu bersama-sama dalam berbagai aktivitas.
Lebih jauh dikatakan Maya Rumantir, bahwa apa yang dilakukannya itu bagian dari implementasi Firman Tuhan sendiri.
“Karena ini adalah janji Tuhan, jika engkau setia dalam perkara kecil, maka Tuhan akan percayakan perkara-perkara besar. Tapi sebaliknya, apabila kita tidak setia dalam perkara kecil, maka tidak mungkin juga setia dalam perkara besar,” tandasnya.
Bagi Maya Rumantir sendiri sebagai ibu tentu punya tanggung jawab besar untuk mewariskan karakter illahi buat anak agar kelak menjadi pribadi yang mandiri dalam menjalani hidup.
“Selebihnya sebagai orangtua tetap mendoakan agat Tuhan selalu berkenan atas hidup kita manusia sebagai anak-anak-Nya. Karena, kesetiaan dalam menghidupi Firman-Nya itulah menjadi hal penting dalam hidup. Tuhan akan berpihak kepada orang benar dan hidupnya tidak bercacat cela. Jangan berbuat cemar dan hal yang tidak kudus, karena tampa kekudusan, tidak seorangpun bisa melihat Allah,” tutupnya.
Dilansir dari: Berita Manado
Posting Komentar