Jakarta, BeritaManado.com – Menyambut Hari Raya Natal setiap tahun pasti ada begitu banyak ekspresi dari umat Kristiani yang akan turut mewarnai suasana hari besar keagamaan itu.
Mulai dari membenahi lingkungan rumah, gereja hingga ke upaya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, adalah suatu hal yang wajar dan biasa saja karena sudah menjadi rutinitas tahunan.
Namun ada satu hal yang perlu mendapatkan perhatian bersama sebagai satu kesatuan umat beriman, yaitu persaudaraan yang rukun.
“Di setiap momentum keagamaan, hal utama yang harus dilakukan yaitu bagaimana kita mengupayakan untuk semakin memperkuat persaudaraan. Kita tidak merayakan Natal dan bahkan Tahun Baru hanya seorang diri saja, maka kita perlu berbagi berkat dan sukacita Natal itu dengan orang lain,” kata Maya Rumantir.
Ditambahkannya, slogan “Torang Samua Basudara” harus senantiasa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya hanya sebagai pelengkap dari ucapan-ucapan pada berbagai acara saja.
“Kita butuh praktek kehidupan persudaraan yang rukun untuk menciptakan suasana damai dan tenteram di berbagai sendi kehidupan. Ini adalah implementasi dari salah satu pilar kebangsaan yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi setap satu,” ungkap Maya Rumantir.
Menjadi satu persepsi yang bisa dibayangkan kelak masa depan Indonesia jika seluruh lapisan masyarakatnya dengan berbagai latar belakang peprbedaan agama, suku dan budaya dapat hidup dengan damai.
“Ini semua harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga di rumah. Maka menjadi tanggung jawab orangtua untuk mengusahakannya kepada anak-anaknya,” harapnya.
Dilansir dari: beritamanado.com
Posting Komentar